Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, dan kota terbesar ke-12 di Indonesia. Kota ini didirikan pada masa Kerajaan Kanjuruhan dan terletak di dataran tinggi seluas 145,28 km2 yang terletak di tengah-tengah Kabupaten Malang. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya.
Kota Malang dikenal baik karena dicap sebagai kota pendidikan. Kota ini memiliki berbagai perguruan tinggi terbaik seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang dan juga Universitas Muhammadiyah Malang. Selain itu, kota ini merupakan kota pariwisata karena alamnya yang menawan yang dikelilingi oleh pegunungan serta udaranya yang sejuk. Malang pun terkenal sebagai kota bunga karena banyaknya bunga yang menghiasi kota. Kota Malang juga merupakan kota seni karena banyaknya kesenian khas dari kota ini, mulai dari tarian hingga pertunjukan.
Kota Malang memiliki berbagai macam orang dari berbagai macam suku bangsa dan budaya. Penduduk kota Malang mencapai 895.387 jiwa dengan suku mayoritas Jawa, diikuti dengan Madura. Kawasan metroplitan Malang, Malang Raya, merupakan kawasan metropolitan terbesar kedua di Jawa Timur setelah Gerbangkertosusila. Jika dilihat dari sisi budaya, Kota Malang termasuk ke dalam Kawasan Kebudayaan Arek.
Kota Malang menyimpan berbagai peninggalan bersejarah. Kota ini menyimpan peninggalan masa Kerajaan Kanjuruhan hingga Belanda. Peninggalan Belanda pada umumnya berupa bangunan-bangunan kuno seperti Gereja Kayutangan yang berarsitektur gotik. Malang pun mengadakan berbagai acara untuk melestarikan cagar budayanya, salah satunya seperti Festival Malang Tempo Doeloe. Malang pun memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi markah tanah seperti Tugu Malang (Alun-Alun Bundar).
MAKANAN KHAS MALANG
1. Bakso Malang
Bakso menjadi salah satu ikon kuliner kota Malang yang telah menggurita penjualnya hingga ke berbagai kota-kota di Indonesia. Bakso khas Malang bagaikan primadona di bumi pertiwi. Mulai dari pedagang kaki lima, kios, kedai, warung, depot, bahkan restoran di kota-kota besar di Indonesia ada yang menjadikan bakso malang sebagai menu utamanya.
Dalam satu mangkuk bakso malang, terdapat beragam isian. Selain bakso, ada juga tahu putih atau kulit, pangsit isi, tauge, mie, bihun, dan siomay. Penggunaan bumbu yang tepat bisa menciptakan kelezatan pada kuah bakso sehingga mampu membangkitkan selera. Agar lebih mantap, biasanya orang menyantap bakso malang bersama sambal cabai yang bisa menyengat lidah.
Bakso Malang
2. Orem-orem
Kota Malang dikenal akan produksi tempenya yang masif. Oleh karena itu, adalah wajib mencoba makanan khas Malang yang terbuat dari bahan dasar tempe khas Malang. Orem-orem adalah salah satu contoh kuliner asli Malang yang menggunakan bahan dasar sajian berupa tempe. Dahulu, orem-orem hanya disajikan pada waktu-waktu tertentu, biasanya ketika pernikahan dan syukuran. Masuk ke pertengahan tahun 1980, orem-orem mulai dijual di warung-warung makan tradisional.
Orem-orem merupakan hidangan berkuah yang menyajikan irisan tempe goreng yang sudah dibumbui bersama ayam. Penyajian orem-orem dilakukan di dalam mangkuk yang berisikan irisan tempe, ayam, dan kuah kental yang gurih dari santan. Rasa dari kuah orem-orem mirip seperti sayur lodeh, tapi lebih pedas dan bisa ditambah dengan kecap manis serta sambal. Agar makanan ini lebih mengenyangkan perut, maka warga Malang kerap menyantapnya bersama ketupat dan tauge.
Orem Orem
3. Bakso Bakar
Saat ini orang yang meskipun tidak mempunyai latar belakang yang kuat di bidang kuliner bisa melakukan kreasi pada beragam bahan pangan untuk dijadikan makanan yang unik dan khas. Seperti di Malang, ada bakso bakar yang kian hari dianggap sebagai makanan khas Malang yang terkenal. Pertama kali bakso bakar diperkenalkan oleh Soeparman, biasa dipanggil pak Man, lewat warung Bakso Bakar Pak Man miliknya yang berlokasi di Jl. Diponegoro No. 19 A, Malang.
Kehadiran warung bakso milik pak Man menambah ensiklopedia kuliner kota Malang. Bakso bakar yang disajikan oleh pak Man mempunyai ragam cita rasa, dari bakso rebus hingga bakar ada, tapi yang paling digemari adalah bakso bakarnya. Alasannya, bakso yang dibakar mengeluarkan aroma yang lebih sedap. Selain itu, pak Man juga memberikan level kepedasan pada bakso bakarnya, mulai dari yang tidak pedas, sedang, hingga sangat pedas.
Bakso Bakar
4. Cwie Mie
Cwie mie adalah kuliner peranakan Tionghoa yang tersebar luas di sekitaran kota Malang. Saat ini, nama cwie mie mulai berganti sebutan menjadi pangsit mie. Alasan pengubahan naam cwie mie menjadi pangsit mie dikarenakan pangsit yang selalu hadir mendampingi mie. Di Malang cukup banyak depot pangsit mie yang berdiri, seperti Depot Sawahan, Depot Lima Satu, Depot Gang Jangkring, Pangsit Mie Bromo Pojok, Depot Gajah Mada, dan Pangsit Mie Dempo.
Sebagian besar depot menyajikan mie yang dibuat sendiri dengan metode tradisional hingga modern. Ukuran mie untuk cwie malang cenderung kecil. Cwie mie disajikan bersama ayam yang sudah dicacar, kuah, dan taburan daun bawang. Tampilan makanan khas Malang ini sangat sederhana, tapi rasanya bisa bikin ketagihan. Biasanya cwie mie dimakan bersama menu pendamping yang dijual terpisah, seperti siomay, tahu isi, dan bakso udang goreng.
5. Soto Lombok
Soto lombok adalah makanan asli kota Malang, jadi sudah jelas kalau makanan ini bukanlah kuliner khas Lombok. Selain itu orang juga menganggap kalau lombok yang melekat pada namanya menggambarkan rasa dari makanan ini yang pedas. Padahal, lombok pada nama makanan ini merujuk pada lokasi warung sotonya yang berada di Jl. Lombok. Warung soto lombok sudah berdiri sejak tahun 1955. Di warung tersebut pembeli bisa menikmati cita rasa khas dari soto lombok.
Soto lombok berbeda dari soto-soto lainnya. Biasanya dalam satu mangkuk soto lombok terdiri dari ragam isian seperti kentang, daging ayam kampung, tauge, telur rebus, dan irisan kol. Selain itu pada bagian kuahnya yang kental ditambah dengan taburan koya yang meningkatkan kelezatannya. Penyajian soto lombok biasa ditemani dengan beragam jenis kerupuk yang ukurannya besar-besar.
6. Tempe Mendol
Mendol adalah salah satu varian tempe yang terkenal di Malang. Tempe mendol atau tempe penyet adalah makanan tradisional khas Malang berbahan dasar tempe yang diolah dengan ragam jenis bumbu sehingga menghasilkan panganan dengan cita rasa yang gurih. Biasanya tempe mendol diolah untuk menjadi lauk pecel dan rawon, tapi ada juga orang yang suka menyantap tempe mendol tanpa disertai menu lain.
Satu hal yang perlu kamu tahu, tempe mendol ini dibuat dari tempe yang warnanya sudah agak kehitaman alias agak basi. Meskipun demikian, jangan kamu anggap makanan ini tidak menyehatkan. Namun masalahnya, saat ini penjual tempe mendol sudah berkurang sehingga masyarakat Malang terbiasa membuat sendiri di rumah jika ingin mengobati kerinduannya dengan makanan tradisional satu ini.
7. Angsle
Suhu kota Malang yang terkadang membuat tulang terasa seperti ditusuk bisa diatasi dengan mencicip hidangan hangat semacam angsle. Angsle adalah makanan khas Malang yang berupa wedang hangat. Wedang angsle biasanya ramai ditemui saat malam tiba. Wedang dalam khazanah kuliner Jawa sendiri dialamatkan untuk segala bentuk minuman panas yang terbuat dari air yang direbus bersama jahe, serai, dan gula jawa.
Bagi pecinta minuman hangat, mungkin akan teringat dengan sekoteng setelah meneguk secangkir angsle. Cita rasa angsle yang dihasilkan dari jahe begitu khas. Selain itu isian dari angsle seperti roti, kacang tanah sangrai, dan kacang hijau rebus juga mirip dengan sekoteng. Tapi perbedaan yang dimiliki oleh angsle yakni penyajiaannya bersama petulo atau putu mayang, ketan putih kukus, dan tape singkong.
Kesenian Malang
Masyarakat luar mengenal Malang sebagai kota pendidikan yang dingin, ideal untuk belajar dan menjadi tempat jujugan yang tepat bagi pelajar/mahasiswa dari berbagai penjuru apapun motivasi yang mendorong mereka. Keadaan Malang yang selalu kondusif menunjang sekali untuk hal tersebut.
Namun ada juga yang perlu diperhatikan selain sekedar kesejukan dan citranya sebagai pusat pendidikan. Malang sendiri mempunyai beberapa kesenian khas yang bisa diangkat sebagai potensi budaya masyarakat Malang. Selain kesenian topeng Malangan yang cukup populer, Malang juga mempunyai satu lagi kesenian khas yang tidak sering-sering ditampilkan didepan umum, namun menjadi tetenger khas kota Malang dan sekitarnya.
Kesenian itu disebut sebagai Tari Beskalan Putri. Tarian ini dipercaya berawal pada tahun 1930an saat kesenian Ludruk berkembang pesat dikawasan ini. Konon kata ‘Beskalan’ berasal dari kata ‘Bakalan’ yang pada masa lalu dipertunjukkan dijalanan seperti pengamen. Pada mulanya kesenian ini ditarikan oleh laki-laki yang memakai baju perempuan, namun kini sudah banyak perempuan yang menarikan jenis tarian ini.
Tarian ini sebenarnya hampir serupa dengan Tari Ngremo, dan jenis ngremo putripun (termasuk gaya Beskalan) banyak dikenal diberbagai wilayah di Jawa Timur. Namun yang paling banyak dikenal adalah Ngremo Putri gaya Malangan yang berbeda dengan jenis-jenis Ngremo lainnya.
Dari segi busana, Tari Beskalan Putri atau sering disebut Ngremo Putri Malangan seperti memadukan gaya busana penari Gambyong dengan penari Topeng Malangan, ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
Hiasan Kepala
Rambut ditata dengan dipasangi sanggul (cemara) dan dihias dengan cundhuk menthul yang kadang dihias dengan melati.
Busana
Memakai kemben yang dipadu dengan ilat-ilatan, selendangpun juga menjadi hiasan utama karena tarian ini banyak memainkan selendang.
Bawahan
Bawahan penari Beskalan Putri sangat serupa dengan bawahan penari topeng Malangan, ditambah dengan kaus kaki putih (tari-tarian khas belahan Timur Jawa Timur banyak menggunakan kaus kaki putih) dan gongseng (semacam kerincing yang dipasang dikaki berfungsi sebagai ritma saat kaki dihentakkan).
Gerakan
Pada dasarnya Beskalan Putri Malangan serupa dengan Ngremo, lincah dan dinamis, namun lebih feminin dikarenakan pencitraan tari yang merupakan tarian perempuan. Anggun namun trengginas.
Musik pengiring
Pada awalnya Beskalan diiringi dengan alat musik sederhana, termasuk diantaranya jidor. Namun kini diiringi gamelan Jawa lengkap dengan laras Slendro yang jadi ciri khas gamelan ala Jawa Timuran.
Pada mulanya tarian ini ditampilkan dijalan-jalan, kemudian menjadi bagian pembuka saat pementasan Ludruk. Dalam tradisinya juga, penari beskalan atau ngremo putri ini juga dalam istilahnya menyanyikan tembang-tembang permulaan pada saat Ludruk belum dimulai. Penarinya bisa satu, atau bahkan lebih, tergantung situasi dan kondisinya.
Kinipun tarian itu masih bertahan, kadang ditampilkan sebagai tarian penyambut tamu. Malah seharusnya pemerintah Malang Raya memberi perhatian besar kepada jenis tarian ini, dikarenakan kekhasannya yang berbeda dengan Tari Ngremo laki-laki (kini tari inipun lebih banyak ditampilkan penari perempuan dibanding laki-laki sendiri, sedangkan Beskalan masih banyak ditarikan oleh laki-laki yang berdandan perempuan), dan seharusnyapun bisa dijadikan tarian penyambut tamu di dinas-dinas pemerintahan Malang secara berkesinambungan.
Agar, misalnya Jakarta dikenal dengan Tari Yapongnya, Jawa Tengah dikenal dengan Gambyongnya, Surabaya dikenal dengan Ngremonya, Bali dikenal dengan tari Legong, bagaimana dengan Malang? Tentunya Beskalan Putri itu yang pantas diangkat, ditengah gelombang ajeb-ajebisasi yang makin membuat generasi muda lupa dengan kesenian khas leluhur sendiri.
Ciri Khas Kota Malang
Ya, banyaknya fasilitas pendidikan yang memadai dan suasana kota Malang yang tenang, menjadikkannya sangat cocok untuk belajar atau menempuh pendidikan. Udara di sini pun sejuk dan segar, sarana transportasinya memadai dan biaya hidup juga relatif terjangkau. Tak heran jika Malang banyak dilirik pelajar dari daerah manapun yang ingin menempuh pendidikan berkualitas dengan biaya seminimal mungkin. Itulah yang menjadikan Malang memperolah predikat “Kota Pendidikan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar